Wednesday, February 25, 2009

hidup nie tak seindah mana.....


Dua orang lelaki yg telah melakukan dosa mengunjungi seorang tua yang bijak dan meminta nasihatnya.

“Kami telah melakukan suatu dosa,” kata mereka.. “dan suara hati kami terganggu. Apa yang harus kami lakukan ?”

“Katakanlah kepadaku, perbuatan-perbuatan salah mana yang telah kamu lakukan, Anakku,” kata orang tua tersebut dengan tenang.

Lelaki pertama mengatakan ,”Saya melakukan suatu dosa yang berat dan menyesalinya. Saya berhenti dari melakukannya”

Lelaki kedua berkata,”Saya telah melakukan beberapa dosa ringan, yang tidak perlu dirisaukan sangat…”

“Baik,” kata orang tua bijak tersebut, “Pergilah dan bawalah kepadaku seketul batu untuk setiap dosa yang telah kamu lakukan !”.

Lelaki pertama kembali dengan memikul sebuah batu yang amat besar. Lelaki kedua dengan senang membawa satu karung berisi batu-batu kecil.

“Sekarang,” kata orang tua itu, “Pergilah dan kembalikan semua batu itu tepat dimana kamu telah menemuiya!”.

Lelaki pertama mengangkat batu besar itu dan memikulnya kembali ke tempat dimana ia telah mengambilnya. Lelaki kedua tidak dapat mengingat lagi tempat dari setengah jumlah batu yang telah diambilnya, maka ia menyerah saja
dan membiarkan batu-batu itu berada di dalam karungnya.

Katanya, “Itu pekerjaan yang sukar utk dilakukan!”

“Dosa itu seperti batu-batu itu,’ kata orang tua dengan lembut, “Jika seseorang melakukan suatu dosa berat, hal itu seperti sebuah batu besar dalam suara hatinya, tetapi dengan penyesalan yang sejati, memohon ampun dan mengakui kesalahan, bertaubat bersungguh2, menghentikan dari terus-menerus melakukan kesalahan yg sama, maka kesalahannya diampuni seluruhnya oleh Tuhan. “

Tetapi lelaki yang terus menerus melakukan dosa-dosa ringan dan tahu itu salah, namun semakin membekukan suara hatinya dan dia tidak menyesali sedikitpun, maka ia tetap sebagai seorang pendosa. Dia sulit membuang
batu-batu itu kembali ke tempatnya dan terus menerus membawanya seumur hidup.

“Maka ketahuilah,anak-anakku,” nasihat orang tua itu, “adalah sama untuk menolak dosa-dosa ringan seperti menolak dosa-dosa berat !”

renungan untuk semua....

Ada seorang lelaki berumur 92 tahun, meskipun dia buta tetapi mempunyai selera
tinggi, kepercayaan diri, dan bangga akan dirinya sendiri. Dia selalu berpakaian kemas saban hari dengan rambutnya yang teratur rapi.

Isterinya yang berumur 70 tahun baru sahaja meninggal dunia. Kerana hidupnya kini sebatang kara mentelah lagi telah uzur dimamah usia, dia tiada pilihan melainkan harus menginap dirumah tumpangan orang-orang tua. Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia tersenyum manis ketika diberitahu bahawa kamarnya telah siap.

Ketika dia berjalan dipimpin oleh petugas menuju ke elevator, dia menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil dan jendela menghadap ke sebuah taman.

” Saya menyukainya ” katanya dengan antusiastik seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapat hadiah.

” Pak, anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan tersebut ” kata si
petugas.

” Perkara ini tidak ada hubungannya ” orang tua itu menjawab.

Sambungnya lagi ” Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan dari awal.
Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak, tidak tergantung dari bagaimana
perabutnya diatur tetapi bagaimana aku mengatur fikiranku. Aku sudah
memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika
aku bangun tidur.

Aku mempunyai sebuah pilihan; aku boleh menghabiskan waktu ditempat tidur
menceritakan kesukaran-kesukaran yang terjadi padaku kerana ada sebahagian
dari tubuhku yang tidak dapat berfungsi lagi, atau turun dari tempat tidur dan
berterima kasih atas bahagian-bahagian lain yang masih berfungsi.

Setiap hari adalah hadiah, dan selagi mataku ‘terbuka’, aku akan memusatkan
perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang
pernah kualami dan kusimpan. Hanya untuk kali ini dalam hidupku. Umur yang
sudah tua adalah seperti simpanan di bank. Kita akan mengambil dari yang telah
kita simpan.

Jadi, nasihatku padamu adalah untuk menyimpan sebanyak-banyaknya
kebahagiaan di bank kenangan kita. “

Terima kasih padamu yang telah mengisi bank kenanganku. Aku sedang menyimpannya.

Ingat-ingatlah lima peraturan sederhana untuk menjadi bahagia :

1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.

2. Bebaskan fikiranmu dari segala kekhuatiran.

3. Hiduplah dengan sederhana.

4. Give more

5. Expect less

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pages